Seorang petani Afrika mendengar cerita tentang petani lain yang menghasilkan jutaan dolar dengan menemukan tambang permata. Cerita ini membuat si petani bersemangat, ia tidak dapat lagi menunggu untuk menjual tanah pertaniannya dan pergi mencari permata sendiri.
Lalu ia menjual tanah pertaniannya dan menghabiskan seluruh hidupnya berkelana di benua Afrika, namun pencariannya akan permata yang berharga tinggi di pasar dunia itu ternyata gagal.
Akhirnya, karena merasa hancur, lelah, dan putus asa, ia menjatuhkan dirinya ke dalam sebuah sungai dan tenggelam.
Sementara itu, kembali ke tanah pertanian, lelaki yang membeli tanah pertanian itu kebetulan melewati sebuah sungai kecil di tanah itu, ia melihat sesuatu yang mengkilap di dasar aliran air. Ia mengambilnya. Itu adalah sebuah batu yang mengkilap - sebuah batu berukuran sedang - dan mengaguminya, ia kemudian menaruhnya di mantel dengan penuh rasa ingin tahu.
Beberapa minggu setelahnya, seorang tamu mengagumi batu itu, melihatnya dengan dekat, menaruhnya di tangannya dan nyaris pingsan. Ia bertanya pada petani itu apakah ia tahu apa yang ia temukan. Saat petani itu berkata tidak, bahwa ia berpikir itu hanyalah sebuah potongan kristal, tamu tersebut berkata pada dirinya bahwa ia menemukan salah satu permata terbesar yang pernah ditemukan.
Petani itu terkejut. Ia berkata bahwa sungai itu penuh dengan batu seperti ini, dan tanah pertaniannya ditutupi oleh permata. Memang tidak semuanya besar seperti yang ada di mantelnya, namun batu-batu itu banyak bertaburan di sepanjang tanah pertanian.
Tak perlu dikatakan, tanah yang dijual oleh petani yang pertama, sehingga ia bisa mencari tambang permata, ternyata menjadi tambang permata paling produktif di seluruh benua Afrika
Petani pertama sudah memiliki berhektar-hektar berlian, tetapi dijual hampir tidak seberapa, hanya untuk mencarinya di tempat lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar