Kurun waktu tiga tahun bukanlah waktu yang cepat, ini waktu yang cukup lama. Cukup untuk melupakan hal-hal masa lalu. Cukup untuk meneguhkan hati kembali dalam menerima hati yang lain. Cukup untuk sedikit membuka celah hati. Cukup untuk menyemai cinta kembali. Cukup, sangat cukup. Allah telah meneguhkan hatinya, hati lembut seorang wanita dalam menjalani hidup yang sempat retak dan nyaris pecah. Ia berhasil menyandarkan hatinya hingga pudar retak itu tertutup debu zaman. Subhanallah…
“Bismillahirrohmaanirrohiim…,” suara anak-anak TPA hampir bersamaan,”Alhamdulillahirobbil ‘alamin…” Anak-anak TPA sedang membaca Surat Al Fatihah. Suara riuh tapi khidmat terdengar. Suasana TPA Darussalam semakin ramai, semakin banyak santrinya. “Alhamdulillah…” lirih dan sejuk dalam hati Alia. Segurat senyum mampir di wajah teduhnya yang terbalut jilbab putih. Alia telah kembali, kembali menjadi Alia yang dulu bahkan lebih baik lagi. Ia semakin semangat. Suasana TPA telah menjadi kesehariannya. Bersama santri-santrinya yang ceria dan penuh semangat.
“Assalamu’alaykum ukhty,” lirih Nina,”Bu Nyai minta anti sowan sebentar, ada yang mau dibicarakan, penting katanya.” Nada ingin tahu juga sempat timbul dari gurat wajah Nina. (lagi…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar